Hai, Sobat! Kamu punya rencana untuk berinvestasi yang bisa sekaligus memajukan UMKM di Indonesia? Coba aja investasi peer to peer lending! Belakangan ini investasi peer to peer lending diminati oleh berbagai kalangan investor lho, termasuk mahasiswa.
Udah tahu belum dengan instrumen investasi yang satu ini? Yuk, langsung aja kita kenalan dulu!
Pengertian Peer to Peer Lending untuk Mahasiswa
Peer to peer lending adalah layanan pinjaman modal secara langsung antara pemberi pinjaman atau kreditur (lender) dan penerima pinjaman atau debitur (borrower). Dalam peer to peer lending, dua pihak yang saling terlibat itulah yang membuat instrumen satu ini disebut dengan peer to peer atau peer-to-peer.
Dengan kata lain, layanan ini sebenarnya adalah alternatif lain bagi perorangan atau UMKM yang mencari pendanaan modal, sekaligus juga wadah bagi orang-orang yang ingin berinvestasi.
Nah, sekarang ini ada banyak perusahaan fintech (financial technology) yang menawarkan peer to peer lending sebagai salah satu pilihan investasinya. Sebagai gambaran umumnya, dalam aplikasi fintech, kamu sebagai investor atau lender akan diberikan berbagai pilihan borrower lengkap dengan informasi usahanya.
Bayangkan aja seperti marketplace dengan ragam barang, namun di sini bukan barang yang kamu temui, melainkan pilihan penerima pinjaman.
Cara Kerja P2P Lending
Bagaimana sistem dan cara kerja P2P lending? Untuk menjawabnya, ketahui cara kerja peer-to-peer lending secara umum sebagai berikut:
- Untuk registrasi keanggotaan yang mana pengguna (lender dan borrower) melakukan registrasi secara online melalui komputer atau smartphone
- Borrower merupakan pelaku pengajuan pinjaman
- Platform peer-to-peer lending akan menganalisa dan memilih borrower layak untuk mengajukan pinjaman, termasuk menetapkan tingkat risiko borrower tersebut
- Borrower terpilih akan ditempatkan oleh platform peer-to-peer lending dalam marketplace peer-to-peer lending secara online beserta dengan informasi komprehensif tentang profil dan risiko borrower tersebut
- Investor peer-to-peer lending nantinya akan melakukan analisa dan seleksi atas borrower yang tercantum dalam marketplace P2P lending yang disediakan oleh platform
- Investor peer-to-peer lending melakukan pendanaan ke borrower yang dipilih melalui platform peer-to-peer lending
- Borrower mengembalikan pinjaman sesuai jadwal pengembalian pinjaman ke platform peer-to-peer lending
- Investor peer-to-peer lending menerima dana pengembalian pinjaman dari borrower melalui platform
Nah, buat kamu calon-calon lender, udah tahu belum nih keuntungan dari peer to peer lending?
Keuntungan Menjadi Investor Peer to Peer Lending
-
Keuntungan hasil yang tinggi
Tujuan berinvestasi selain memutar uang juga pasti ingin mencari cuan, bukan? Nah, peer to peer lending ini dilirik oleh investor karena mampu memberikan tingkat return alias imbal hasil yang cukup tinggi. Beberapa sumber mengatakan bahwa tingkat keuntungan dari bunga berkisar 18-25%! Yap, cukup tinggi dibandingkan bunga tabungan dan deposito.
Namun, tentu aja di balik investasi yang sukses perlu juga diimbangi dengan pengetahuan yang memadai tentang perinvestasian di instrumen ini. Pastikan sebelum mendanai peminjam, kamu baca dengan baik mengenai risiko dan fact sheet-nya. Yap, harus tetap teliti, ya!
-
Ikut andil memajukan UMKM di Indonesia
Sebagai investor atau lender, di sini kamu akan mendanai peminjam yang bisa berupa usaha kecil dan menengah di Indonesia yang butuh modal agar dapat melangsungkan dan menjalankan bisnisnya. Semakin banyak jumlah investasi yang kamu berikan, semakin banyak pula usaha-usaha kecil dan menengah yang terbantu atas pendanaan tersebut.
Jadi, selain mendapatkan keuntungan dari imbal hasil, kamu juga menjadi warga negara yang budiman karena telah berperan dalam meningkatkan dan mengatasi masalah perekonomian yang dirasakan oleh usaha-usaha kecil dan menengah di Indonesia.
-
Setoran awal yang rendah
Keuntungan lain bagi investor pemula adalah tidak perlu mengeluarkan setoran modal awal yang terlalu besar seperti deposito, emas, ataupun properti. peer to peer lending merupakan solusi bagi para milenial yang ingin memulai investasi sedari dini. Jadi, nggak ada alasan lagi kan buat nggak berinvestasi?
Untuk nominalnya akan tergantung dari fintech mana yang kamu pilih sebagai wadah. Pada umumnya, setoran awalnya minimal sebesar 100 ribu hingga 1 juta rupiah. Gimana? Udah tertarik untuk mulai investasi peer to peer lending? Tapi, kamu harus tetap paham kalau di samping keuntungan, pasti juga ada risikonya, ya!
Dalam peer to peer lending, dana yang udah kamu masukkan nggak bisa ditarik kembali sewaktu-waktu oleh kamu sebagai lender. Selanjutnya, ada kemungkinan risiko bahwa borrower mengalami macet bayar atau gagal bayar, sehingga keuntungan pun akan susah untuk didapatkan.
Untuk memulai melakukan investasi di peer to peer lending Kamu dapat memanfaatkan platform Amartha. Amartha merupakan perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending di Indonesia. Amartha menyediakan website resmi dan aplikasinya yang menjad penghubung antara pendana dengan pengusaha mikro. Uniknya, Amartha ini menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) di desa yang membutuhkan pembiayaan atau modal usaha.
Melalui Amartha, pelaku UKM dari desa yang butuh modal usaha dapat terjembatani dengan pemodal yang tengah mencari alternatif atau penyaluran pendanaan yang menguntungkan daripada pendanaan konvensional. Untuk segi keamanan, Amartha di bawah PT Amartha Mikro Fintek sebagai perusahaan penyelenggaraan layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi telah mengantongi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan nomor registrasi KEP-46/D.05/2019.
Terlepas dari itu, investasi peer to peer lending masih worth untuk kamu coba, kok. Nggak ada salahnya investasi sejak dini agar masa depan finansial yang cerah, kan? Yuk, mulai dari sekarang!