Bermimpi punya rumah sendiri lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memang menyenangkan. Tapi pas mulai ajukan ke bank, kamu bakal dihadapkan pada berbagai penilaian – dan salah satunya yang paling krusial adalah rasio kredit atau Debt to Income Ratio (DTI).
Bank gak asal kasih pinjaman, lho. Mereka akan hitung dulu apakah penghasilan kamu cukup aman untuk membayar cicilan setiap bulan. Dan di sinilah pentingnya menjaga rasio kredit tetap ideal.
Yuk, kita bahas lebih dalam soal apa itu rasio kredit, berapa batas amannya, dan strategi cerdas untuk menjaganya tetap sehat biar pengajuan KPR kamu disetujui.
Apa Itu Debt to Income Ratio?
Debt to Income Ratio (DTI) adalah persentase antara total cicilan utang bulanan kamu dengan total penghasilan bulanan. Rasio ini jadi alat utama bank untuk menilai kemampuan kamu membayar cicilan KPR.
Rumusnya:
DTI = (Total Cicilan Bulanan / Total Penghasilan Bulanan) x 100%
Contoh:
- Total cicilan bulanan: Rp4.000.000
- Penghasilan bulanan: Rp10.000.000
- DTI = (4.000.000 / 10.000.000) x 100% = 40%
Berapa Rasio Kredit yang Ideal?
Bank Indonesia menetapkan batas maksimal DTI untuk KPR di kisaran 30%–40%. Tapi agar pengajuan KPR kamu disetujui dengan lebih mudah, DTI di bawah 35% jauh lebih ideal.
Kenapa? Karena bank ingin memastikan kamu masih punya sisa penghasilan untuk hidup layak dan tidak hanya habis buat bayar cicilan.
Strategi Menjaga Rasio Kredit Tetap Aman
1. Kurangi Utang Konsumtif Sebelum Ajukan KPR

Utang kartu kredit, cicilan HP, atau paylater bisa bikin DTI kamu naik. Sebaiknya:
- Lunasi dulu utang kecil dan menengah sebelum ajukan KPR.
- Hindari nambah cicilan baru menjelang pengajuan.
Utang konsumtif = musuh utama kelolosan KPR kamu.
2. Tambah Penghasilan, Biar Rasio Lebih Ringan
Rumus DTI bisa ditekan dengan dua cara: kurangi cicilan, atau tingkatkan penghasilan.
- Cari pekerjaan sampingan (freelance, bisnis online)
- Gabungkan penghasilan pasangan (jika pengajuan KPR joint-income)
- Sertakan bonus dan insentif sebagai bagian dari penghasilan (jika dibuktikan konsisten)
DTI 40% dengan penghasilan Rp20 juta jauh lebih aman daripada DTI 40% dengan gaji Rp8 juta.
3. Jangan Ajukan KPR di Atas Kemampuan
Sering kali orang terlalu ambisius beli rumah di luar jangkauan, dan akhirnya DTI-nya mepet banget.
Saran realistis:
- Hitung dulu berapa maksimal cicilan yang bisa kamu tanggung per bulan.
- Gunakan kalkulator simulasi KPR online.
- Sesuaikan harga rumah dengan kemampuanmu, bukan gengsi.
Rumah impian itu bagus, tapi rumah yang tidak bikin bangkrut jauh lebih penting.
4. Gunakan Uang Muka Lebih Besar
Semakin besar uang muka (DP) yang kamu bayarkan, semakin kecil pinjaman yang harus kamu ambil → makin kecil cicilan bulanan → DTI kamu pun lebih aman.
Contoh:
- DP 20% dari rumah Rp500 juta = Rp100 juta → pinjaman Rp400 juta
- Tapi kalau bisa bayar DP 30% atau 40%, beban bulanan makin ringan.
5. Jangan Terlalu Lama Menunggak Cicilan Lain

Riwayat cicilan yang buruk bikin bank lebih ketat mengkaji pengajuan KPR kamu. Selain itu, tunggakan bisa meningkatkan total utang aktif → DTI kamu membengkak.
- Bayar tepat waktu
- Perbaiki skor kredit
- Jangan tunggak kartu kredit lebih dari 30 hari
6. Cek dan Perbaiki Skor Kredit di SLIK OJK
Sebelum ajukan KPR, kamu bisa cek SLIK OJK (BI Checking) secara online. Di sana terlihat riwayat utang kamu.
- Jika ada tunggakan atau riwayat buruk, segera urus dan lunasi.
- Skor kredit yang baik + DTI aman = peluang KPR disetujui lebih besar.
Simulasi DTI Ideal
| Gaji Bulanan | Maksimal Cicilan Aman (30%) |
|---|---|
| Rp5.000.000 | Rp1.500.000 |
| Rp7.500.000 | Rp2.250.000 |
| Rp10.000.000 | Rp3.000.000 |
| Rp15.000.000 | Rp4.500.000 |
Gunakan simulasi ini untuk menentukan harga rumah dan tenor KPR yang sesuai dengan kemampuan finansialmu.
Menjaga rasio kredit atau DTI tetap aman adalah kunci penting agar pengajuan KPR kamu mulus dan keuangan tetap sehat. Caranya nggak sulit, asal disiplin dan tahu langkah-langkah strategisnya:
- Kurangi utang konsumtif
- Tambah penghasilan
- Jangan memaksakan harga rumah
- Bayar DP lebih besar
- Jaga histori kredit tetap bersih
Yuk, persiapkan kondisi finansialmu dari sekarang agar KPR impian bisa disetujui tanpa drama.











